Jumat, 03 September 2010

KOCAK

**Arti Berbagi ” yang SEBENARNYA**
Sepasang Kakek-Nenek datang ke restoran Mc.Donald dengan saling menuntun. Mereka duduk disebuah bangku panjang berdua, disamping seorang anak muda. Si Kakek segera berdiri dan memesan makanan,
sebuah hamburger, sporsi kentang goreng dan segelas minuman.
Setelah itu kembali duduk, membagi hamburger jadi 2 bagian, menghitung kentang goreng dengan cermat dan membagi adil dengan Si Nenek, kemudian mengambil 2 sedotan, menaruh gelas minuman tepat ditengah meja. Si Anak Muda memperhatikan tingkah sepasang Kakek – Nenek itu dengan salut.
Si Kakek kemudian mulai makan bagiannya, sementara Si Nenek hanya memperhatikan.
- Si Anak Muda merasa kasian, akhirnya mendekat dan berkata : “Kek boleh….
- Si Kakek jawab : “tidak usah….terima kasih…. kami selalu berbagi makanan yang sama”.
Sampai Si Kakek selesai makan, mengelap mulut dengan tissue, Si Nenek masih saja menunggu tanpa menyentuh makanan bagiannya.
- Si Anak Muda mendekat lagi, kali ini berkata : ” Nek, boleh saya belikan makanan yang lain, mungkin nenek tidak suka yang ini?”
- Si Nenek jawab: “tidak ….terima kasih.”
Trus Si Anak Muda bertanya lagi: ” Kalau begitu kenapa makanannya tidak di makan, katanya kalian suka berbagi?”
- Kata Si Nenek: “SAYA SEDANG MENUNGGU GIGI PALSU…..
SOALNYA GANTIAN SAMA KAKEK !!!…..
================>>
**Ada Taiiiiiiikk……………….!!!**
Suatu hari Pak Pandir melalui satu lorong yang remang-2, sewaktu hendak pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanannya tadi dia hampir menginjak kotoran manusia yang masih panas.
Tapi dia masih ragu betul, gak yakin benda yang dia liat itu kotoran. Oleh karena penasaran, Pak Pandir mengambil keputusan untuk mengamati kotoran itu lebih dekat, lalu dia berkata, “Bentuk mirip taik.”
Lalu dia pegang kotoran itu, dan dia berkata, “Lembek… mirip taik.”
Terus dia colek sedikit kotoran itu lalu dia endus, dan dia berkata, “Bau mirip taik.”
Tapi Pak Pandir ini masih ragu-2, dia pun mengambil keputusan untuk menjilat sedikit kotoran tersebut.
Begitu selesai menjilat taik itu dia pun menjerit… “MEMANG TAIK! UNTUNG GAK TERINJAK!!!”
====================>>
**Apa Yang Paling Cepat Didunia?**
Seorang manager HRD sedang menyaring pelamar untung satu lowongan di kantornya. Ada empat orang calon yang cocok. Untuk menentukan yang terbaik, ia mengajukan pertanyaan kepada keempat calon tersebut:
Setahu Anda, apa yg paling cepat di dunia ini?
Calon pertama :
“PIKIRAN..!!! Dia muncul begitu saja di dalam kepala, tanpa peringatan, tanpa ancang2. Tiba2 saja dia sudah ada..
“Bagus,” sahut si Manager. “Kalau menurut anda?” tanyanya kepada calon ke-2.
Calon kedua :
“Hmm…KEJAPAN MATA..!!! Datangnya tidak bisa di perkirakan, dan tanpa kita sadari mata kita sudah berkejap.
“Bagus sekali! Memang ada ungkapan sekejap mata untuk menggambarkan betapa cepatnya sesuatu terjadi.” Si manager berpaling ke calon ke3, yang sedang berpikir keras.
Calon ketiga :
“NYALA LAMPU adalah yang tercepat yang saya ketahui…!!!” jawabnya.. “saya sering menyalakan saklar di dalam rumah dan lampu yang ada di taman langsung menyala saat itu juga.
Si manager terkesan dengan jawaban kandidat ke 3. “Memang sulit mengalahkan kecepatan cahaya,” pujinya. Di lirik oleh sang manager,
Calon ke’empat menjawab :
“Sudah jelas bahwa yang paling cepat di dunia itu adalah MENCRET..!!!”
“APA?” seru sang manager yang terkaget-kaget dengan jawaban yang tak terduga itu.
“OOO……. saya bisa menjelaskannya,” kata calon ke4. ” Dua hari lalu perut saya mendadak mules sekali. Cepat-cepat saya berlari ke toilet. Tapi sebelum saya sempat BERPIKIR, MENGEJAPKAN MATA, dan MENYALAKAN LAMPU saya sudah berak di celana…!!
=============>>
**Guru vs Murid**
Kelas yang tadi ribut-2 tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.
Murid-murid: Selamat pagi, Bu Guru!!!
Bu Guru
(dengan suara melengking): Mengapa bilang selamat pagi
saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?
Murid-murid: Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru…..
Bu Guru: Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu! Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus di dengar dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.
Murid-murid:
Selamat sejahtera Bu Guru!
Bu Guru:
Sama-sama, duduk! Dengar baik-baik. Hari ini Bu Guru akan menguji kalian semua tentang lawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kalian semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?
Murid-murid:
Mengerti Bu Guru…
Guru: Pandai!
Murid-murid: Bodoh!
Guru: Tinggi!
Murid-murid: Rendah!
Guru: Jauh!
Murid-murid: Dekat!
Guru: Berjaya!
Murid-murid: Menang!
Guru: Salah itu!
Murid-murid: Betul ini!
Guru (geram): Bodoh!
Murid-murid: Pandai!
Guru: Bukan!
Murid-murid: Ya!
Guru (mulai pusing): Oh Tuhan!
Murid-murid: Oh Hamba!
Guru: Dengar ini…
Murid-murid: Dengar itu…
Guru: Diam!!!!!
Murid-murid: Ribut!!!!!
Guru: Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid: Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru: Mati aku!
Murid-murid: Hidup kami!
Guru: Saya rotan baru tau rasa!!
Murid-murid: Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru: Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid: Rajin kami belajar bu guru…
Guru: Kalian gila semua!!!
Murid-murid: Kami waras sebagian!
Guru: Cukup! Cukup!
Murid-murid: Kurang! Kurang!
Guru: Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru: Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid: Sebab saya seorang pandai!
Guru: Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid: Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru: Kurang ajar!
Murid-murid: Cukup ajar!
Guru: Habis aku!
Murid-murid: Kekal kamu!
Guru (putus asa): O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid: K.O. Pelajaran belum mulai!
Guru: Sudah, bodoh!
Murid-murid: Belum, pandai!
Guru: Berdiri!
Murid-murid: Duduk!
Guru: Bego kalian ini!
Murid-murid: Cerdik kami itu!
Guru: Rusak!
Murid-murid: Baik!
Guru (stres): Kamu semua ditahan siang hari ini!!!
Murid-murid: Kami sebagian dilepaskan tengah malam itu!!
Guru (stres): 66666
Murid-murid: 99999
Guru (stres): !!!!!
Murid-murid: ?????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar